Surabaya, Asideku.com - Dalam pengumuman terbaru, ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengungkapkan bahwa CEO Douyin, Zhang Nan, yang dikenal dengan nama Inggrisnya 'Kelly', memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pekan ini.
Douyin, sering disebut sebagai 'TikTok China', secara khusus menyasar pasar Tiongkok. Zhang membuat pengunduran dirinya publik melalui akun pribadi WeChat-nya, sebuah langkah yang dikonfirmasi oleh ByteDance.
BACA JUGA
> 8 Manhwa Romance Dengan Alur Cerita Yang Menarik!!
> Panduan Praktis: Tips & Trik Belajar Saham Untuk Pemula
> Mengenal Apa itu BTC Halving dan Apa Yang Harus di Perhatikan?
> 8 Manhwa Romance Dengan Alur Cerita Yang Menarik!!
> Panduan Praktis: Tips & Trik Belajar Saham Untuk Pemula
> Mengenal Apa itu BTC Halving dan Apa Yang Harus di Perhatikan?
Zhang akan bergabung dengan tim Jianying, sebuah aplikasi pengeditan video juga di bawah naungan ByteDance. Namun, dia belum mengungkapkan peran spesifiknya dalam Jianying, hanya menyebut keterlibatannya dalam pengembangan produk untuk menghadapi era Teknologi Kecerdasan Buatan (AI).
Jika Douyin adalah TikTok China, maka Jianying dapat diibaratkan sebagai CapCut China. Menurut riset DataAi pada bulan September, CapCut, aplikasi kedua dari ByteDance, mencapai pengeluaran konsumen sebesar US$100 juta, setara dengan sekitar Rp1,5 triliun, dengan basis pengguna sebanyak 490 juta orang.
Zhang telah bergabung dengan ByteDance selama satu dekade dan memainkan peran penting dalam pengembangan Douyin, mengarahkan platform video pendek tersebut menjadi salah satu aplikasi terbesar di Tiongkok. Dia melapor langsung kepada CEO ByteDance Liang Rubo sebagai Kepala Grup Douyin. Forbes mengakui Zhang sebagai salah satu wanita paling berpengaruh pada tahun 2020.
Di luar Douyin, Zhang juga mengawasi aplikasi agregator berita ByteDance, Toutiau. Sebelum bergabung dengan ByteDance, Zhang mendirikan aplikasi berbagi foto populer Tubo, yang kemudian diakuisisi oleh ByteDance pada tahun 2014.
Share This :
0 $type={blogger}